We might receive a referral fee if you purchase after clicking on one of our website's links. Due to the lack of sponsorships or commercials, it continues to be entirely reader-supported. Appreciate your support!
Covid-19 yang tidak kunjung selesai dari tahun 2000, menghadirkan varian baru yang terus bermunculan, dengan meningkatnya daya tahan tubuh. Mencuci tangan dan menggunakan masker, masih menjadi langkah efektif untuk preventif.
Masker bedah 3 lapis yang sempat lenyap di pasaran diawal pandemi menyebar, kini kembali merangkak naik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Variasinya berkembang semenjak langkanya masker bedah, yang dianggap sebagai alternatif termurah dan mudah didapatkan, kemudian bahan kain bermunculan, sebagai alternatif murah dan terjangkau mengatasi kelangkaan.
Sekarang varian Omicron mulai merebak, membanjiri rumah sakit, dan mulai ada himbauan, agar mulai meninggalkan masker kain, beralih pada N95 atau KN95 yang memiliki filter terbaik dalam upaya menangkal virus. Harga respirator yang masih tergolong mahal untuk jenis N95, dibandingkan yang lain. Membuat kita bertanya-tanya berapa lama tepatnya bisa menggunakan N95 yang sudah dipakai, karena selain mahal menggantinya sesering masker bedah, juga berdampak buruk bagi keselamatan lingkungan.
1. Kenapa Harus N95
Masker dibuat untuk membendung tetesan dan partikel dari batuk atau bersin agar tidak menyebar di udara. Selain itu, juga bisa memberikan perlindungan dari partikel yang disebarkan oleh orang lain, termasuk virus penyebab COVID-19.
Respirator dibuat sebagai pelindung dengan cara menyaring udara dan menempel dengan erat di wajah untuk menyaring partikel, termasuk virus penyebab COVID-19. Mereka juga mampu membendung tetesan dan partikel, yang kemungkinan bisa menyebar dari batuk, atau bersin, sehingga tidak menyebarkannya ke orang lain.
Namun, tidak semua respirator itu sama. Filter respirator pelindung wajah, yang biasa disebut masker N95, sudah diatur oleh Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berikut adalah rincian dari apa itu masker N95:
N | adalah peringkat dari kelas respirator, yang berarti “Non-Oil” (tidak berminyak). Bisa digunakan, bila tidak ada partikulat berbasis minyak, di lingkungan kerja. Selain itu juga ada peringkat R (tahan terhadap minyak selama 8 jam) dan peringkat P (tahan minyak). |
95 | Respirator yang diakhiri dengan angka 95, memiliki efisiensi sebesar 95 persen, yang diakhiri dengan angka 99, memiliki efisiensi 99 persen, dan yang diakhiri dengan angka 100 adalah 99.97 persen efisien, itu setara dengan filter kualitas HEPA (high efficiency particulate air). |
3 mikron | kemampuan respirator untuk menyaring kontaminan seperti debu, kabut dan asap. Ukuran minimum 0.3 mikron partikulat dan tetesan besar, tidak akan mampu melewati filter, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). |
Bahan | bahan filtrasi pada respirator adalah serat polipropilen non-woven elektrostatik. |
Dengan rincian tersebut, membuat kita memahami, mengapa N95 memiliki harga yang lebih mahal, dibandingkan masker bedah 3 lapis.
2. Hanya Untuk Penggunaan Sekali Pakai
Meskipun dilabeli sebagai perangkat sekali pakai. Menggunakan N95 ini, didasarkan pada gagasan dari petugas kesehatan yang menggunakannya selama berjam-jam, pengertian sekali pakai tidak pernah dimaksudkan, hanya untuk digunakan ke Toserba, yang memakan waktu dua jam kemudian menggantinya.
Dengan kebutuhan respirator berkualitas tinggi, yang bisa digunakan untuk sehari-hari, Para ahli mengkonfirmasi bahwa respirator N95, sebenarnya bisa digunakan beberapa kali, namun bukan berarti bisa digunakan kembali tanpa batas. Mengenakan masker yang sama setiap hari, secara alami, juga akan mengurangi fungsi dan manfaatnya.
3. Gunakan Secara Bergantian
Meskipun para ahli menyarankan, untuk mengganti N95 setiap hari, tetapi ada aspek penting yang menghalangi, agar bisa mendapatkan respirator berkualitas tinggi setiap hari, yaitu biaya. Tidak semua orang mampu untuk mendapatkan N95, sesering yang direkomendasikan oleh para ahli.
Langkah alternatifnya adalah, dengan cara menggunakan secara bergantian. Direkomendasikan untuk membeli tujuh masker jenis N95, digunakan secara bergiliran setiap hari. Kenapa harus tujuh?
Setelah menggunakan satu masker, gantung di tempat yang terisolasi dan tidak menggunakannya lagi selama tujuh hari, sehingga bakteri yang melekat menjadi tidak aktif. Agar proses rotasi masker berjalan lancar, yaitu dengan memberikan label atau kode warna yang berbeda atau menyimpannya di kantong kertas.
4. Usahakan Tetap Dalam Kondisi Kering
Hindarkan untuk mencoba mencuci N95, cara terbaik adalah membiarkan masker kering dengan sendirinya dan disinilah fungsi dari kantong kertas untuk menyimpannya. Menyimpan dalam kantong kertas selama 24-48 jam, di antara waktu penggunaannya adalah cara yang berguna untuk menjaganya, tetap bersih dan kering dalam siklus rotasi, sehingga bisa digunakan kembali, dengan rasa aman tanpa takut ada debu yang menempel.
Menggunakan respirator di area publik, akan membuat masker terkontaminasi oleh partikel, bahkan virus, tetapi dengan menyimpannya di kantong kering, merupakan usaha untuk membersihkan lagi, selama jangka waktu tertentu. Perlu diingat ini bukan cara ajaib untuk membersihkan masker, yang bisa saja masih dipenuhi oleh patogen lain.
Selain itu, penggunaan kantong kertas akan menjauhkan respirator dari kontaminasi lebih lanjut, juga mampu menjaga lingkungan tetap kering agar virus tidak menyebar atau berlama-lama di masker.
5. Waktu Yang Tepat Untuk Membuang
Kapan waktu yang tepat untuk mengganti N95, perhatikan bila respiratory mulai terlihat rusak, kotor atau menyebabkan susah untuk bernafas ketika sedang memakainya, itulah tanda-tanda bahwa masker tersebut harus segera diganti baru.
Respirator yang masih memiliki kondisi baik, mampu untuk membuat segel yang erat diwajah, tepat di sekitar hidung dan mulut, jadi segera buang yang sudah mulai melar talinya atau berubah posisi dan tidak seerat dahulu.
6. Mengurangi Limbah Masker
Bisa dibayangkan menggunakan masker yang sekali pakai, berapa banyak limbah yang akan dihasilkan oleh satu orang, dengan membuang masker terus-menerus. Limbah masker akan meningkat di seluruh dunia, karena orang-orang tidak mengikuti metode pembuangan yang tepat.
Kini saatnya untuk mendaur ulang atau menggunakan ulang respirator yang masih memiliki ketahanan baik, dengan cara disterilkan menggunakan hydrogen peroxide, menjemurnya di bawah sinar matahari, mencucinya dengan sabun dan mengukusnya. Metode terbaik, adalah mensterilkannya dalam panas kering 160 derajat selama 30 menit.
7. Lebih Baik Menggunakan Masker Daripada Tidak
Prinsip utama dalam sebuah pandemi, mengenakan respirator apapun, jauh lebih baik, daripada tidak memakainya sama sekali. Tetap menyimpan masker kain, sebagai opsi cadangan (misalnya untuk melapisi masker bedah) ketika respirator yang memiliki kualitas baik tidak tersedia.
Pandemi masih terus berkembang, kita belum tahu secara pasti kapan akan berakhir. Yang bisa dilakukan adalah, dengan menjaga diri sendiri dan orang lain agar tetap aman melalui vaksinasi (termasuk booster).
Kesimpulan
- Masker N95 meskipun dibekali peringatan hanya untuk sekali pakai, namun bisa digunakan berkali-kali dengan cara tertentu.
- Menjaga tetap kering dan menggunakannya secara bergantian, akan membantu mengurangi biaya.
- Buang respirator yang sudah tidak layak dipakai, terutama yang sudah tidak bisa lagi digunakan untuk menjaga kesehatan.
- Kombinasi masker kain dan bedah, sebagai alternatif bila N95 susah didapatkan.