Sudah hampir dua tahun ini, penulis berkecimpung di dalam usaha penjualan barang, dengan teknik dropshipping. Banyak suka dan duka dalam prosesnya, kisah-kisah serta pengalaman tersebut, akan penulis sampaikan di blog ini.
Penjualan perdana, merupakan pemicu awal yang mampu memberikan semangat bahwa toko online yang penulis kelola ini, masih mampu memberikan menghasilkan selama pandemi. Namun, senang mendapatkan satu transaksi saja tidak cukup, langkah selanjutnya adalah, bagaimana caranya agar terus terjadi transaksi, tanpa mengandalkan keberuntungan sebagai pemula.
Bisnis online shop dengan sistem dropshipping, memang tidak bisa dilakukan sambil diam, meskipun banyak dropshipper yang mengatakan, bahwa mereka cukup satu sampai dua jam sehari, untuk mengerjakannya. Faktanya akan berbeda di lapangan, apabila pembaca memulainya sendiri, banyak hal yang harus dilakukan, semua itu agar bisa menarik perhatian dari calon pembeli.
Perbedaan Sistem Penjualan Reseller Dan Dropshiper
Sebelum masuk dalam artikel ini lebih dalam, sebaiknya penulis kembali menekankan, apa perbedaan dari reseller dan dropshiper, agar pembaca tidak rancu untuk memahami artikel ini.
Reseller terlebih dahulu membeli stok produk, yang kemudian disimpan sendiri, dan menginventarisasikan sebelum melakukan penjualan, selanjutnya baru bisa memproses pesanan, serta mengirimkannya ke pelanggan. Sedangkan dropshipper, cukup memajang barang yang ingin mereka jual di toko online, dan apabila terjadi transaksi, segera menghubungi vendor, dan memintanya untuk segera mengirimkan barang pesanan tersebut ke alamat pemesan.
Jadi dari sini sudah jelas, bahwa dropshipper tidak menyimpan barang terlebih dahulu dari pemasok, untuk dijual kembali. Sehingga dropshipper fokus utamanya adalah memasarkan (menawarkan) produk, secara langsung ke calon pembeli. Apakah dropshipper bisa menjadi reseller juga? Tentu saja bisa, ini tergantung strategi bisnis yang dilakukannya.
Menjual Produk Dari Rumah Ke Seluruh Dunia
Membayangkan punya usaha dirumah, namun mampu untuk menutupi biaya hidup, sekarang bukan mimpi lagi, melainkan nyata bisa dilakukan. Idenya ketika penulis mulai mengundurkan diri dari tempat bekerja, diwaktu pandemi masih berlangsung, keputusan yang dianggap gegabah, dimana orang lain banyak membutuhkan pekerjaan.
Tentunya ini tidak lepas dari peran dari Alidropship, yang cukup membantu penulis, untuk membangun toko online dengan mudah, tiga bulan sebelumnya, baru berani mengundurkan diri. Dengan bantuan Alidropship, penulis mampu menjalankan toko online tersebut tanpa repot. Kenapa harus menggunakan alidropship, karena:
- Varian barang yang bisa dijual, sangat melimpah tergantung Niche toko online.
- Stock barang, antara dropshipper dan pemasok selalu terkini.
- Toko online (dropshipper), sudah siap untuk melakukan transaksi.
- Layanan pelanggan yang ramah, bila mengalami kendala teknis, dengan website toko online.
Menurut penulis itu adalah point penting bagi dropshiper, agar bisa tetap fokus pada usaha pemasaran produk. Seperti yang kita tahu, kebanyakan dropsiping, harus mengetahui stok pemasok terlebih dahulu, baru kemudian mengkonfirmasi pelanggan, bahwa stok tersedia. Selanjutnya baru melakukan transaksi, dengan adanya jeda ini, bisa membuat calon pelanggan, membatalkan transaksi, dan ini adalah kerugian.
Namun dengan menggunakan plugin alidropshiping, penjual tinggal menghubungi pemasok ketika mendapatkan pesanan, dengan cara menggunakan tombol otomatis, atau manual, untuk merevisi orderan yang diterima, sebelum barang dikirim dari pemasok ke pelanggan.
Penjualan pertama dari toko dropshipping penulis sendiri, sekitar tiga bulan setelah berdiri. Tanpa menggunakan iklan, hanya mengandalkan sosial media sebagai kehadiran online. Selanjutnya setelah setahun menunggu, tidak ada transaksi sama sekali. Dari sini penulis menyadari, bahwa iklan gratis kurang mendongkrak pertumbuhan penjualan.
Di Tahun kedua waktunya untuk mulai mencoba menggunakan iklan berbayar, dua platform iklan seperti google ads dan facebook. Bila menggunakan google ads, transaksi biasanya terjadi, tiga sampai empat hari, setelah iklan berjalan, ingat bahwa iklan di google, biasanya baru mendapatkan tayangan, setelah tiga sampai lima hari iklan berjalan. Sedangkan iklan facebook yang biasanya beberapa jam setelah iklan disetujui.
Pelajaran Dari Kisah Tersebut
Setiap usaha dropshipping, pastinya punya trik masing-masing untuk menghasilkan penjualan, terutama bagi para dropshipper, yang hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam sehari untuk mengurusnya. Namun dari cerita yang disampaikan diatas adalah, agar pembaca memahami pola atau benang merah dalam cerita penjualan ini.
- Kemungkinan besar, penjualan tidak akan langsung terjadi, setelah pembaca membuat toko online (ini situasi yang cukup normal).
- Dari sekian milyar website yang ada di dunia, apa saja yang memungkinkan seseorang, untuk menemukan toko online dari pembaca? Bila tidak menarik perhatian pengguna internet, mereka juga tidak akan pernah bisa melakukan pembelian.
Nah, Dengan demikian, maka tujuan akhir dari peluncuran online shop adalah menghasilkan ide pemasaran yang cerdas. Bahkan dengan kampanye promosi yang tepat, masih dibutuhkan waktu beberapa hari untuk mengubah pengunjung menjadi pembeli. Jadi tidak bisa dilakukan hanya 1-2 jam sehari mengelolanya, mulai dari membuat konten sampai mempostingnya, meskipun Alidropship juga sudah menyertakan Otomatisasi plugin (social rabbit) kedalam paket custom storenya.
Penulis sendiri, baru mendapatkan penjualan, setelah tiga bulan tanpa menggunakan iklan berbayar (keberuntungan pemula), dan ketika memanfaatkan jasa iklan berbayar, memerlukan waktu 2-7 hari untuk mencapai penjualan setelah peluncuran iklan.
Jadi, jangan kecewa bila kampanye dari iklan pertama tidak langsung memberikan hasil! Daripada diam menunggu pelanggan datang, cobalah melakukan trik promosi gratis, yang tidak memerlukan biaya, dan pada saat yang sama, pembaca akan belajar banyak tentang keinginan audiens, yang merupakan kunci untuk membangun strategi pemasaran unggul di masa depan.
Mempromosikan Toko Online
Sangat sulit untuk menyangkal akan pentingnya iklan dan promosi dalam bisnis toko online. Bagaimana masyarakat tahu, dan bisa membeli produk dari toko online, tanpa menjangkau mereka terlebih dahulu. Penjualan bisa dilakukan melalui banyak cara, salah satunya adalah:
1. Melalui konten
Menarik pelanggan potensial, dengan cara memberikan konten yang relevan, ini akan membuat mereka berinteraksi, serta menikmatinya. Konten tersebut bisa berupa artikel, tips, atau informasi yang mendalam.
2. Memaksimalkan Mesin Pencari
Pastikan terlebih dahulu bahwa toko online yang dibuat, apakah sudah cukup ramah dengan SEO, ini salah satu cara bagi masyarakat untuk menemukan serta menciptakan sumber lalu lintas organik, melalui mesin pencari. Bila bingung untuk mendapatkan rekomendasi terbaik, bisa langsung dicek disini.
3. Platform media sosial
Jaman sekarang, kebanyakan masyarakat menghabiskan waktu, di akun sosial medianya. Ini bisa menjadi platform yang bagus, untuk beriklan serta promosi. Gunakan otomatisasi plugin, yang tentunya akan lebih menghemat waktu (Social Rabbit plugin), dan fokus pada hal-hal lain.
Bagi orang yang awam seperti penulis sendiri, masalah promosi online, awalnya memang sangat kesulitan, terutama bahasa Inggris, bukan bahasa utama sehari-hari untuk menghasilkan iklan yang baik, menggunakan kalimat yang mampu menjual dengan bantuan dari Copy.ai yang mampu menarik perhatian, serta penggunaannya yang cukup mudah. Namun, tidak berhenti disana, penulis masih harus belajar banyak, membuat iklan yang pas sesuai dengan keinginan, serta niche dari toko online tersebut.
Bila pembaca tidak mengalami masalah keuangan yang ketat, proses mengiklankan toko online, bisa meminta bantuan para ahli, untuk mempromosikannya seperti pemasar digital profesional, dan jadikan usaha dropshipping sebagai cara terbaik meraih pendapatan!
Akhir Kata
Membangun toko online berbasis dropshipping memang lumayan berat diawal, terutama dengan budget yang pas-pasan dan memulainya dari nol seperti yang penulis alami, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Semuanya tergantung dari strategi pemasaran yang akan dijalankan.
Penulis sendiri butuh waktu setahun untuk memahami strategi tersebut, dengan bimbingan para senior dropshipping dalam forum kami. Sekarang melalui artikel ini pembaca tentunya sudah memiliki bayangan, tahu lebih banyak tentang waktu, dan upaya yang harus dilakukan, untuk menghasilkan penjualan di online shopnya sendiri, tanpa tergantung pada keputusan pemilik pasar online (marketplace). Mungkin pembaca pernah mengalami serta punya cerita sendiri, bagaimana beratnya mendapatkan penjualan pertama, yang mampu menginspirasi pembaca yang lain, silahkan sampaikan di kolom komentar di bawah!