We might receive a referral fee if you purchase after clicking on one of our website's links. Due to the lack of sponsorships or commercials, it continues to be entirely reader-supported. Appreciate your support!
Pegadaian memang mampu memberikan solusi praktis bagi siapa saja yang membutuhkan uang dengan cepat, dengan bermodalkan barang yang akan dijaminkan, yang nantinya bisa klaim kembali, sesuai dengan kesepakatan waktu.
Pegadaian dengan mottonya ” mengatasi masalah tanpa masalah”, masih terngiang-ngiang ditelinga, tapi apakah memang benar demikian? Waktu kecil penulis sudah sering ke pegadaian, untuk menggadaikan barang karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. Dulu caranya simple semua barang yang dianggap memiliki nilai jual tinggi bisa digadaikan, seperti kain batik, songket atau barang elektronik.
Bahkan saat hidup bersama teman-teman kos, saat kuliah. Teman yang berasal dari Bali maupun lombok, selalu menggadaikan motornya selama liburan kuliah berlangsung, dengan alasan susah untuk dibawa pulang, atau merasa tidak aman selama ditinggalkan di kos.
Kali ini penulis merasa penasaran dengan sistem pegadaian jaman sekarang, yang tentunya sistem pegadaiannya jauh lebih maju. Bahkan dibuatkan aplikasi pegadaian digital untuk mempermudah nasabah atau pelanggan untuk menggadaikan barangnya.
Pengalaman Gadai Ponsel
Akhirnya pada tanggal 27 Januari 2023, penulis berangkat ke pegadaian yang berada di area denpasar, tepatnya di Jl. Thamrin No.39, Pemecutan, Kec. Denpasar Barat. Berangkat jam 10 pagi, karena hari ini adalah hari jumat, penlis tidak mau terjebak macet karena arus kendaraan akan di stop, untuk persiapan shalat jumat. Kondisi cuaca memang sedang hujan ringan, tapi tidak menghalangi niat penulis, untuk mengetahui sistem pegadaian sekarang.
Seperti yang sudah penulis singgung diatas, pegadaian memiliki aplikasi pegadaian digital, yang lumayan membantu konsumen untuk melakukan transaksi pegadaian dengan jauh lebih cepat dan mendapatkan kode booking.
Jenis barang yang akan digadaikan juga disebutkan seperti:
- Emas
- Barang Elektronik
- Alat-alat Pertanian dan Perikanan
- Kendaraan
- Sertifikat
Kali ini mencoba menggadaikan ponsel cadangan milik penulis yang memang fungsinya tidak terlalu banyak untuk digunakan sehari-hari, jadi dalam aplikasi pegadaian digital akan masuk ke kategori barang elektronik, setelah melengkapi data pribadi, barang yang akan digadaikan dan perkiraan nilai barang yang diberikan. Selanjutnya penulis harus menetapkan lokasi pegadaian yang akan membantu untuk melakukan penaksiran barang.
Setelah masuk ke area parkir, penulis diarahkan oleh satpam untuk mengisi formulir yang tersedia di sebelah pintu masuk pegadaian, bila sudah melakukan booking di aplikasi, maka kode booking diisi pada formulir bagian atas blanko tersebut, selanjutnya disuruh duduk sesuai dengan nomor antrian, namun yang sudah mendapatkan nomor booking untuk penaksiran, akan segera dilayani di loket penaksiran.
Syarat-Syarat Gadai Ponsel:
- Pastikan kelengkapan barang, seperti charger, box asli, dan nota pelunasan barang ( barang sedang tidak dalam kondisi masih dalam proses cicilan).
- Ktp.
- Password kunci ponsel, karena harus dicek kondisinya secara umum.
Bagaimana bila kelengkapan ponsel ternyata tidak terbawa, karena awalnya penulis sendiri hanya membawa kotak ponsel, tanpa menyertakan kabel charger serta kwitansi barang sudah lunas. Untuk masalah ini, maka nilai penaksiran akan berkurang dari yang diharap di aplikasi, dan diharuskan mengisi surat pernyataan diatas materai, bahwa ponsel yang akan digadaikan dalam kondisi sudah lunas.
Selanjutnya menunggu pemeriksaan penaksir, untuk menentukan kelayakan kondisi barang, harga barang, dan berapa jumlah yang bisa diterima konsumen bila tidak memiliki kelengkapan yang disebutkan diatas.
Setelah menunggu beberapa saat, sayangnya ponsel apple 11 penulis, tidak lolos dari proses penaksiran tersebut, hal itu karena undang-undang pendaftaran IMEI masih belum berlaku. Jadi meskipun ponsel masih bisa digunakan, dan tidak terblokir, namun tidak terdaftar di database Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai). Selain itu kondisi kesehatan baterai ponsel juga dilihat minimal 80%, jadi ini bisa dijadikan acuan, apabila pembaca ingin menggadaikan ponselnya.
Sedangkan proses menggadaikan barang sendiri memang tidak merepotkan, konsumen bisa langsung mengunjungi outlet pegadaian terdekat, selanjutnya:
- Siapkan identitas diri berupa KTP dan barang jaminan
- Isi formulir pengajuan dengan data diri lengkap sesuai dengan KTP
- Serahkan barang gadai kepada petugas penaksir Pegadaian
- Selanjutnya, penaksir akan menginfokan uang pinjaman maksimal yang bisa didapatkan
- Petugas kasir akan memberikan Surat Bukti Gadai (SBG)
- Uang akan diberikan kepada nasabah berupa tunai atau transfer ke rekening
Meskipun proses pegadaian penulis belum bisa dianggap sukses, namun ini adalah pengalaman menarik, mungkin kedepannya akan mencoba menggadaikan barang yang lain, dan bagaimana respon serta bagaimana pandangan dari penaksiran tersebut.
Kesimpulan
Pegadaian adalah alternatif aman untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat dibandingkan meminjam uang ke pinjaman online, namun masing-masing punya kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Masalah barang bisa lolos atau tidak dari penaksir tergantung juga kondisi barang, penaksir bekerja berdasarkan, kemungkinan barang tidak mampu untuk ditebus oleh pemiliknya, jadi jangan menyalahkan penaksir bila keputusannya untuk tidak meloloskan barang yang akan digadaikan.