We use affiliate links. If you purchase something using one of these links, we may receive compensation or commission.
Dear Momo,
Semoga kau bahagia di alam sana, terima kasih sudah memberikan dua ekor anak yang manis dan sehat.
Semoga Tuhan selalu bersamamu….
Sudah sebulan Momo meninggal dunia, tepatnya 1 April 2021. Si cantik ini meninggal karena masalah pernafasan, meskipun sudah dilakukan upaya darurat dengan memberikan nebulasi namun tetap tidak berhasil. Landakku yang cantik akhirnya meninggal.
Sudah seminggu dia terlihat sakit, terlihat dari nafsu makannya yang sudah mulai menurun dan terlebih lagi ketika dimandikan terlihat sangat kurus. Momo memang sering sakit-sakitan setelah habis melahirkan, sudah kami bawa ke dokter juga kondisinya tidak berubah menjadi baik. Akhirnya kami rawat sendiri dan syukurlah landak cantikku kembali sembuh.
Kami terus berupaya untuk memberikan vitamin dan makanan yang lembek agar mudah dikonsumsi, setidaknya itu berhasil untuk beberapa hari dan akhirnya dia mau kembali makan dengan lahap. Momo memang tipe landak yang mandiri meskipun sakit dia berusaha untuk tidak memperlihatkan kepada kami. Hal yang membuat kami selalu sayang dengan momo.
Namun pada tanggal 31 Maret, saya merasakan perasaan yang tidak enak mengenai kesehatannya yang terus menurun, seolah olah dia memanggil saya dan minta dipeluk. dengan memasukkan beberapa mili cairan madu hangat, membuatnya sedikit bertenaga dan masih minta untuk di peluk dengan erat malam itu, saya tahu landak cantikku ini sedang sekarat.

Tercetus ide untuk memberikan nebuliser karena kami lihat nafas Momo sedikit berat dan berharap dengan nebuliser sedikit meringankan bebanya. Sudah hampir sejam kami memberikannya bantuan pernafasan melalui nebuliser dan itu terlihat cukup berhasil. muka dan badan momo yang agak kebiruan berangsur memudar kembali. saya berusaha untuk gosok badannya dengan lembut dan dia tidak menolaknya, terlihat mukanya lebih cantik dari biasanya dan nafasnya lebih tenang.
Iya momo memang senang dipanggil dengan tambahan cantik di belakang namanya, dan suka meletakkan kedua kaki depannya di pipi setelah mandi, seolah-olah tersenyum dan berkata “ Papa aku cantik ya”.
Untuk memantau kesehatannya dan berharap dia bisa tidur dengan tenang malam itu, Momo kami pindahkan di tempat tidur kami ( kebiasaan kami untuk mengajak tidur hewan kesayangan setelah dimandikan)
Jam 3 pagi saya bangun untuk melanjutkan kerja, dan saya lihat Momo sudah dipindahkan kembali ke dalam kandangnya oleh saudara saya, masih terdengar berisik seperti biasanya untuk makan dan minum saya berharap dia akan baik-baik saja saya dan kekhawatiran saya hanyalah kecemasan tanpa alasan belaka sehingga saya tidak memeriksa ulang kondisinya pagi itu.

Jam 4: 30 saya kembali melanjutkan tidur, dan saudara saya bangun untuk melihat kondisi Momo. disitulah saya baru sadar kalau dia sudah meninggal. kami segera membersihkan badannya dari muntahan dan menutupnya dengan kain, rencananya akan kami kubur pagi harinya.
Jam 9 pagi saudara saya mulai membeli bunga dan kotak untuk menempatkan jasad Momo, yang semula akan segera kami kubur akhirnya disepakati untuk segera di kremasi. Ada rasa kehilangan yang sangat dalam, meskipun bukan landak yang akur dengan saya dan lebih sayang ke saudara saya, namun selama sakit Momo lebih banyak berkomunikasi dengan saya. membuat saya ikut hanyut dalam perasaan kehilangan.

Momo meninggalkan 2 ekor anak landak yang lucu dan gemoy yaitu Chici dan Choco. meskipun cukup menghibur setelah kepergiannya namun landak cantikku ini akan selalu spesial dalam ingatan kami.