We might receive a referral fee if you purchase after clicking on one of our website's links. Due to the lack of sponsorships or commercials, it continues to be entirely reader-supported. Appreciate your support!
Pemutih tidak lepas dari bahan pembersih pada rumah tangga, yang sering digunakan sebagai pemutih pakaian, atau digunakan membuat karya seni dari kain. Namun apakah pemutih ini, bahan yang berbahaya atau aman digunakan sehari-hari?
Pemutih mengacu pada kelas besar senyawa, yang digunakan untuk memutihkan atau mencerahkan warna bahan. Sering digunakan untuk mendesinfeksi, mampu untuk membunuh, mengendalikan sebagian besar jenis virus, bakteri, jamur, lumut, dan alga. Penggunaan lain yang kurang didokumentasikan, termasuk pembunuhan gulma, dan pengawetan bunga potong.
Pemutih Yang Digunakan Secara Komersial
Dengan demikian, maka produk pemutih ada di mana-mana, berbahan dasar klorin seperti kalsium hipoklorit (bubuk pemutih) dan non-klorin (berbasis peroksidase). Cara kerjanya melalui oksidasi atau reduksi. Klorin bekerja melalui oksidasi, mereka memutuskan ikatan kimia kromofor (bagian penghasil warna dari pigmen) dan membuatnya tidak reaktif terhadap cahaya.
Merupakan produk rumah tangga biasa, yang umumnya digunakan untuk membersihkan, mendesinfeksi permukaan benda, pakaian, dan merawat kain. Produk ini cukup aman, selama digunakan sesuai dengan petunjuk label, termasuk memastikan adanya ventilasi dan perlindungan yang direkomendasikan, ternyata tidak beracun bagi manusia. Namun bila salah penggunaanya, terutama bila dicampur dengan zat kimia lain, maka produk ini bisa berubah berbahaya atau bahkan bersifat mematikan.
Bahaya Dibalik Penggunaan Pemutih
Memiliki sifat korosif, terutama pada permukaan logam. Meskipun mudah dilarutkan dengan air, dan bisa dinetralkan pada permukaan, termasuk pada permukaan kulit, dengan natrium tiosulfat. Produk ini bereaksi dengan jaringan biologis, menyebabkan iritasi dan kematian sel karena denaturasi protein. Reaksi paling parah adalah terhadap jaringan yang lebih sensitif seperti sistem pernapasan, dan mata. Sedangkan jaringan yang lebih resisten seperti saluran perut dan kulit mampu bertahan. Keracunan pemutih mampu menyebabkan iritasi mata, mengiritasi mulut, dan tenggorokan, tetapi bisa diatasi bila tertelan.
Pemutih menjadi berbahaya, bila dicampur dengan pembersih rumah tangga lainnya, terutama pembersih toilet dan amonia. Campuran ini menghasilkan pelepasan gas klorin, penyebab sesak napas. Ketika gas klorin mengenai jaringan lembab, seperti mata atau paru-paru, maka akan menghasilkan asam klorida (HCl). Asam ini adalah molekul pencernaan dan merusak jaringan yang menyebabkan kerusakan pada saluran udara, sesak nafas, dan mampu mengakibatkan kematian.
Panduan Pertolongan Pertama
- Mata: Siram dengan air bersih, menggunakan anestesi topikal untuk meredakan rasa sakitnya.
- Kulit: Cuci dengan sabun lembut dan air.
- Tertelan: Berikan banyak air untuk diminum. Pemberian Susu mungkin lebih menenangkan.
- Saluran perut: Jangan dimuntahkan, berikan banyak air.
- Pernapasan: Gunakan albuterol MDI untuk tanda-tanda bronkospasme, penderita asma mungkin memerlukan pengobatan yang lebih agresif. Bila terkena gas klorin dari pencampuran bahan kimia, diperkirakan akan jauh lebih parah, segera bawa ke UGD.
Meskipun sebagian besar orang yang terpapar oleh produk ini, mampu mereka akan sembuh tanpa gejala sisa. Sedangkan bagi mereka yang memiliki penyakit paru-paru, akan menderita gangguan paru-paru, bila asapnya terhirup.
Iritasi kulit biasanya hilang dengan cepat, asalkan area tersebut benar-benar di irigasi dengan air. Pada pasien dengan penyakit saluran napas reaktif, batuk dan pengelupasan mukosa, dapat bertahan selama beberapa hari.
Cara Aman Mendesinfeksi Rumah
Bila pembaca ingin mendesinfeksi rumah, namun tidak memiliki produk desinfektan yang dijual dipasaran. Gunakan larutan pemutih untuk digunakan pada semua permukaan benda dirumah (terutama yang sering tersentuh). Larutan ini efektif membunuh kuman, jika diencerkan dengan benar.
Pertama, bersihkan permukaan yang terlihat kotor, dengan pembersih rumah tangga yang mengandung sabun atau detergen, sebelum melakukan desinfektan dengan pemutih rumah tangga. Ikuti petunjuk label pada produk. Periksa apakah perlu memakai alat pelindung, seperti sarung tangan, masker atau pelindung mata.
Gunakan produk ini tanpa pewangi. Sebagian besar pemutih rumah tangga mengandung 5%–9% natrium hipoklorit. Jangan gunakan produk pemutih jika persentasenya tidak berada dalam kisaran ini atau tidak ditentukan. Ikuti petunjuk yang ada pada botol untuk menyiapkan larutan pemutih yang diencerkan. Bila tidak memiliki petunjuk takaran, gunakan larutan dengan mencampurkan:
- 5 sendok makan (1/3 cangkir) pemutih per galon air atau 4 sendok teh pemutih per liter air.
Selalu ikuti petunjuk produsen, cara menyemprotkan larutan ke permukaan. Jika instruksi tidak tersedia, biarkan larutan yang diencerkan di permukaan selama minimal 1 menit sebelum menyekanya. Ini dikenal sebagai “waktu kontak” untuk disinfeksi. Permukaan harus tetap terlihat basah selama waktu kontak. Cuci tangan setelah membersihkan atau disinfeksi.
Buat larutan pemutih encer baru setiap hari. Larutan pemutih tidak akan efektif setelah dicampur dengan air selama lebih dari 24 jam.
Anjuran dan Larangan Membersihkan dengan Pemutih
1. Gunakan sesuai kebutuhan |
|
Pemutih sangat kuat, untuk memutihkan cucian atau membersihkan cairan tubuh seperti darah, muntahan, atau kotoran. Ini juga cara yang baik untuk mendesinfeksi permukaan benda-benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, atau saklar lampu. Namun, selalu gunakan dengan mencampurkan air terlebih dahulu. | |
2. Hindari mencampur dengan bahan kimia lainnya |
|
Penulis mengingatkan kembali, campuran ini akan membentuk gas beracun yang disebut kloramin. Mampu untuk melukai jaringan di mata, tenggorokan, hidung, dan paru-paru. Ini juga dapat menyebabkan masalah pernapasan. | |
3. Pemutih Mampu Merusak Serat Pakaian |
|
Jangan menuangkannya secara langsung ke cucian. Dan jangan gunakan takaran yang berlebihan dari kegunaannya, Pemutih mampu merusak serat pakaian meskipun juga sebagai penghilang noda yang baik, namun tidak bisa digunakan pada semua jenis pakaian. Contohnya kain spandeks, wol, sutra, atau kulit. Selalu periksa label untuk petunjuk tentang cara mencuci pakaian. | |
4. Jangan Bersihkan Ponsel Dengan Pemutih |
|
Pemutih mampu merusak lapisan pelindung sidik jari di layar. Mungkin tidak apa-apa menggunakan alkohol atau tisu desinfektan. Tanyakan kembali kepada perusahaan yang membuat ponsel untuk memastikannya. | |
5. Selalu Ingat Untuk Melindungi Diri |
|
Pemutih mampu membakar kulit jika sangat kuat persentasenya. Asapnya mungkin akan mengganggu mata dan paru-paru. Mengenakan kacamata, masker, dan sarung tangan bisa cukup membantu. Ingatlah bahwa pemutih mampu menodai pakaian, jadi jangan kenakan pakaian favorit, ketika sedang menggunakan produk ini. | |
6. Jangan Campur Dengan Asam |
|
Gas klorin bisa terbentuk saat mencampur pemutih, dengan larutan asam seperti cuka atau pembersih saluran air. Berbahaya untuk menghirupnya, membuat batuk atau mengi. Mata, hidung, dan tenggorokan, mungkin terasa terbakar. | |
7. Jangan Menggunakan Pada Permukaan Logam |
|
Pemutih bersifat korosif. Itu bisa memakan erosi, atau menggerogoti, permukaan logam. Jangan gunakan pada tembaga, baja tahan karat, aluminium, atau logam lainnya. Dan jangan gunakan pemutih untuk menghilangkan karat, terutama yang menempel pada kain. Itu hanya akan membuat noda permanen. | |
8. Selalu Untuk Membuka Lebar Ventilasi Rumah |
|
Harus ekstra hati-hati dengan pemutih bila memiliki alergi atau kondisi kesehatan, terutama yang membuat sulit bernapas. Itu termasuk asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Dengan membuka jendela atau pintu membantu udara keluar dari rumah | |
9. Jangan Menggunakan Ulang Larutan Bekas |
|
Larutan pemutih hanya akan mampu bekerja efektif selama 24 jam, yang dicampur dengan air. Pemutih murni masih bisa digunakan untuk 3-5 bulan setelah dibuka. Jauhkan botol dari panas dan sinar matahari. Selalu buang 1 tahun setelah dibuka. | |
10. Jangan Digunakan Untuk Pipa Pembuangan |
|
Hal ini akan merusak pipa pembuang yang dirumah, atau tercampur dengan bahan kimia lainnya. Sebagai gantinya gunakan soda kue, dengan cara masukkan satu sendok makan soda kue yang selanjutnya di Siram dengan air panas. Selain itu juga bisa dengan cara menuangkan 1 cangkir cuka ke saluran pembuangan, biarkan selama 30 menit baru Siram dengan air panas. | |
11. Gunakan Larutan Sabun Dan Air Terlebih Dahulu |
|
Pemutih tidak mampu menembus debu dan kotoran. Itu sebagian karena lapisan kotoran yang tebal melindungi kuman. Gunakan sabun dan air untuk membersihkan. Kemudian semprot seluruh permukaan dengan campuran larutan ini, sehingga terlihat basah. Biarkan sampai mengering. | |
12. Jangan Gunakan Untuk Membersihkan Makanan |
|
Menggunakan pemutih untuk membersihkan peralatan makan atau permukaan meja dapur memang bagus, tapi harus dicampur dengan air. Tapi jangan pernah mencuci buah dan sayuran dengannya. Cukup bersihkan dibawah air yang menggalir. |
Kesimpulan
Menggunakan pemutih untuk mendesinfektan area rumah adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit. Dengan menyemprotkan pada permukaan meja saja sudah mampu menghilangkan sebagian besar kuman, seperti virus atau bakteri berbahaya.
Mendesinfeksi memang mampu untuk mengurangi penyebaran penyakit di rumah, namun hal ini tidak diperlukan sesering mungkin kecuali bila seseorang dirumah mengalami sakit atau baru saja ada seseorang yang sakit berkunjung .
Metode pembersihan bisa dilakukan dengan menambahkan air, sabun, dan selanjutnya menggosoknya pada permukaan benda-benda yang sering disentuh. Membersihkan menghilangkan kuman, kotoran, dan kotoran dari permukaan. Pemutih adalah produk desinfektan adalah bahan kimia yang bekerja dengan membunuh kuman yang tersisa di permukaan.